, ,

Waspada Kemarau! BPBD Madiun Siaga Dua Sif, Sirapan dan Bodag Jadi Titik Pantauan

oleh -26 Dilihat

Madiun Menghadapi musim kemarau yang semakin terasa dampaknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun mengambil langkah cepat dan sigap dengan menetapkan sistem siaga dua sif. Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapan petugas dalam mengantisipasi potensi bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) yang biasanya meningkat selama musim kemarau.

Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Heru Bagus Santoso, menjelaskan bahwa wilayah yang mendapat perhatian khusus adalah Desa Sirapan dan Bodag, Kecamatan Madiun, yang selama ini dikenal sebagai kawasan dengan risiko kekeringan cukup tinggi.

“Kita tidak bisa menganggap enteng musim kemarau tahun ini. Berdasarkan prediksi BMKG, intensitas kemarau cenderung lebih kering dan panjang. Maka itu, kami menerapkan siaga dua sif agar pemantauan dan respon cepat tetap berjalan 24 jam penuh,” ungkap Heru, Senin (5/8/2025).

Pantauan Ketat dan Penyiapan Logistik Air Bersih

Tim BPBD kini secara rutin melakukan patroli dan pemantauan kondisi tanah, kelembaban, serta ketersediaan air di wilayah rawan. Selain itu, posko siaga juga telah disiapkan di titik-titik strategis, termasuk armada tangki air yang siap dikerahkan jika warga mengalami krisis air bersih.

“Kami juga bekerja sama dengan perangkat desa untuk mendata warga yang berpotensi terdampak, agar distribusi bantuan air bersih nantinya bisa lebih tepat sasaran,” jelas Heru.

Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan lebih awal jika mengalami kendala terkait ketersediaan air atau muncul tanda-tanda kekeringan ekstrem di lingkungan mereka.

Ancaman Karhutla Juga Diwaspadai

Selain kekeringan, BPBD Madiun juga mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan yang biasa meningkat saat musim kemarau. Sejumlah kawasan hutan di sekitar Kecamatan Kare, Dagangan, dan Saradan menjadi titik pantauan tambahan karena rentan terjadi karhutla akibat rumput kering dan angin kencang.

“Kami sudah siapkan peralatan pemadam dan koordinasi dengan Perhutani, TNI, serta relawan kebencanaan. Kami ingin semua pihak bergerak bersama agar kejadian seperti tahun lalu tidak terulang,” tegas Heru.

BPBD
BPBD

Baca juga: Musim Kemarau Jadi Berkah, Petani Blewah Dolopo Banjir Untung

“Warga harus lebih peduli lingkungan. Jangan membakar sampah sembarangan dan segera laporkan jika ada titik api atau kekeringan ekstrem,” imbau Heru.

Pihak BPBD juga tengah menggencarkan sosialisasi ke desa-desa melalui edukasi langsung maupun media sosial, agar kesadaran masyarakat terhadap ancaman kemarau semakin meningkat.

Penutup: Siaga Bukan Panik, Tapi Antisipatif

“Kami siap siaga, tapi kesiapsiagaan ini akan lebih efektif jika masyarakat juga ikut bergerak dan berdaya,” tutup Kepala BPBD.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.