, ,

Penanganan Nikah Dini di Madiun Sudah Baik, BKKBN Minta Percepatan Penekanan Angka Stunting

oleh -494 Dilihat

BKKBN Apresiasi Penanganan Nikah Dini di Madiun, Dorong Percepatan Penurunan Stunting

MADIUN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Kota Madiun dalam menekan angka pernikahan dini, sekaligus mendorong percepatan penurunan prevalensi stunting yang masih berada di angka 18,3% (2024). Upaya terintegrasi dinilai krusial untuk memutus mata rantai masalah kesehatan dan kesejahteraan generasi muda.

Prestasi Penurunan Pernikahan Dini

  • Angka pernikahan <18 tahun turun dari 12% (2021) menjadi 6,5% (2024)

  • Strategi Sukses:
    ✔ Sekolah Pranikah wajib bagi calon pengantin
    ✔ Pelatihan Keterampilan untuk remaja putus sekolah
    ✔ Rapid Test kesehatan reproduksi di Puskesmas
    ✔ Forum GenRe (Generasi Berencana) di tiap kelurahan

Fokus Baru: Percepatan Penurunan Stunting

  1. Intervensi Spesifik:

    • Suplementasi gizi bagi remaja putri (program “Aku Sadar Gizi”)

    • Pemantauan perkembangan anak di Posyandu Plus

    • Bantuan protein hewani untuk keluarga berisiko

  2. Intervensi Sensitif:

    • Penyediaan air bersih dan sanitasi di 15 lokasi rawan

    • Edukasi pola asuh melalui Kelas Ibu Cerdas

    • Optimalisasi pos PAUD holistik integratif

BKKBN
BKKBN

Baca juga: Hari Kedua Pencarian Tenggelamnya Wisatawan Mojokerto, Jenazah Asna Ditemukan di Pantai Pancer Door Pacitan

Target 2025

  • Prevalensi stunting turun di bawah 15%

  • 100% kecamatan memiliki tim pendamping keluarga

  • Angka putus sekolah <1% untuk remaja perempuan

Kolaborasi Multi-Pihak

BKKBN menggandeng:
🤝 Kemenag: Penguatan kursus pranikah
🤝 Dinkes: Skrining anemia remaja
🤝 Kemendikbud: Program sekolah ramah remaja

Inovasi Unggulan:

  • Aplikasi “Cegah Stunting” dengan fitur:
    ✔ Kalkulator gizi
    ✔ Konseling online
    ✔ Pemetaan kasus per RW

Tantangan yang Dihadapi

  • Pandangan budaya tentang pengasuhan anak

  • Akses terbatas ke makanan bergizi di keluarga miskin

  • Tingkat kesadaran yang belum merata

Respons Pemkot Madiun:
“Kami akan percepat intervensi di 5 kelurahan prioritas,” tegas Wali Kota Maidi.

Sinergi ini diharapkan bisa menjadi model nasional untuk penanganan stunting berbasis pencegahan dini.

Program Pendukung:
📌 Gerakan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)
📌 Bank Makanan Sehat di tiap Puskesmas
📌 Kampung KB Stunting Free

BKKBN menegaskan komitmen pendampingan teknis dan pendanaan melalui program Bangga Kencana. “Kunci suksesnya ada di konsistensi implementasi di tingkat RT/RW,” pungkas Deputi BKKBN, dr. Rizal Damanik. Masyarakat dapat melapor kasus stunting via SMS Gateway 0811-3333-000.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.