Angin Segar untuk Petani Madiun! Stok Pupuk Bersubsidi Ditambah Lebih Banyak dari yang Diminta
Madiun- mendapatkan angin segar yang sangat dinantikan para petani. Menjelang puncak musim tanam, Pemerintah Provinsi Pemprov Jatim justru memberikan tambahan alokasi pupuk bersubsidi yang melebihi ekspektasi dan usulan yang diajukan oleh pemerintah daerah setempat. Kebijakan progresif ini dipastikan akan mengamankan kebutuhan pupuk hingga akhir tahun 2025, meredakan kekhawatiran yang sempat menghantui para penggarap sawah.

Baca Juga : Habiskan Rp 6,5 Miliar, Gedung Baru DPRD Madiun Belum Bisa Difungsikan Penuh
Langkah Antisipatif yang Melebihi Target
Kekhawatiran akan kelangkaan pupuk, yang sering kali menjadi momok di musim tanam, akhirnya terjawab. Plt. Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun, Parna, menyambut baik keputusan ini dengan optimisme.
“Alhamdulillah, respons dari Pemprov Jatim sangat positif. Bahkan, jumlah alokasi yang diberikan jauh lebih besar dari usulan awal yang kami ajukan. Ini benar-benar kabar gembira yang akan memacu semangat bapak-bapak dan ibu-ibu tani kita,” ujar Parna dengan nada bersemangat.
Rincian Tambahan yang Signifikan
Data yang dirilis menunjukkan betapa signifikannya tambahan ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun sebelumnya mengajukan permohonan tambahan untuk tiga jenis pupuk utama:
-
Pupuk Urea: 4.088 ton
-
Pupuk NPK: 6.239 ton
-
Pupuk Organik: 2.088 ton
Namun, Pemprov Jatim melalui Surat Keputusan Realokasi justru memberikan jumlah yang lebih besar, khususnya untuk pupuk organik yang sangat vital untuk kesehatan tanah jangka panjang:
-
Pupuk Urea: 4.438 ton (+350 ton)
-
Pupuk NPK: 6.301 ton (+62 ton)
-
Pupuk Organik: 7.084 ton (+4.996 ton atau naik lebih dari dua kali lipat)
Mekanisme Penyaluran yang Dipercepat
Parna menjelaskan bahwa mekanisme tambahan pupuk bersubsidi ini diatur secara ketat oleh Kementerian Pertanian dan disalurkan melalui pemerintah provinsi. Hingga akhir Juni 2024, realisasi penyaluran pupuk subsidi di Madiun sebenarnya telah mencapai lebih dari 70%, sebuah angka yang terbilang baik. Namun, pemkab bersikap proaktif dan foresight dengan mengajukan permohonan tambahan sejak Juli lalu untuk mengantisipasi kebutuhan hingga Desember 2025.
Begitu Surat Keputusan (SK) realokasi resmi turun, Disperta langsung bergerak cepat. Koordinasi intensif segera dilakukan dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) dan koordinator wilayah (Korwil) untuk memastikan penyaluran berjalan lancar, tepat sasaran, dan terhindar dari praktik penimbunan.
Jaminan Stok dan Ketersediaan di Kios
Masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan pupuk ini di tingkat pengecer. Parna menegaskan bahwa penyaluran akan dilakukan secara penuh melalui kios-kios resmi yang telah ditunjuk dan diawasi ketat.
“Kami pastikan stok di setiap kios juga aman dan memadai untuk memenuhi kebutuhan para petani. Fokus kita sekarang adalah mendukung petani untuk bisa berproduksi secara maksimal demi ketahanan pangan kita,” pungkasnya menutup wawancara.
Tambahan pupuk, terutama pupuk organik dalam jumlah besar, tidak hanya menjadi modal untuk musim tanam ini, tetapi juga investasi bagi kesuburan tanah pertanian Madiun untuk tahun-tahun mendatang.