Pemerintah Cairkan Bansos Tambahan Juni 2025: Bantuan Langsung untuk 20 Juta Keluarga Penerima
Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengumumkan kebijakan baru pemerintah akan mencairkan Bantuan Sosial (Bansos) tambahan pada Juni 2025 sebagai respons terhadap kenaikan harga beberapa komoditas pokok dan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan.
Detail Bansos Tambahan Juni 2025
✔ Nilai Bantuan: Rp300.000 per keluarga
✔ Penerima: 20 juta keluarga penerima PKH/BPNT
✔ Waktu Pencairan: 15-30 Juni 2025
✔ Saluran Distribusi:
-
Bank Himbara (BNI, BRI, Mandiri, BTN)
-
Kantor Pos Indonesia
-
Layanan Gerai Digital (e-Warong)
Alasan Pemerintah Memberikan Bansos Tambahan
Mensos menjelaskan bantuan ini diberikan karena tiga alasan utama:
-
Antisipasi Dampak Inflasi – Kenaikan harga minyak goreng dan bahan pangan
-
Perlindungan Masyarakat Rentan – Menjelang masa transisi musim kemarau
-
Stimulus Ekonomi – Meningkatkan daya beli masyarakat
baca juga: Politisi PKB: Jangankan 1 Bulan, 3 Bulan Gaji Saja Saya Siap untuk Rohingya
Pernyataan Resmi Mensos
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang terdampak fluktuasi ekonomi. Kami pastikan penyaluran tepat sasaran dan tepat waktu,” tegas Gus Yusuf, sapaan akrab menteri, dalam konferensi pers di Jakarta (12/6).
Mekanisme Pengaduan
Masyarakat yang mengalami kendala dapat:
-
Melapor via aplikasi Cek Bansos
-
Hubungi Posko Pengaduan di kecamatan
-
SMS ke 9944 dengan format: ADU[NIK][Keluhan]
Anggaran dan Sumber Dana
✔ Total alokasi: Rp6 triliun
✔ Sumber: Refocusing APBN 2025
✔ Monitoring: Inspektorat Jenderal Kemsos
Jadwal Penting:
📅 10 Juni: Finalisasi data penerima
📅 12 Juni: Penandatanganan SK
📅 15-30 Juni: Pencairan bertahap
#BansosTambahan #KemensosPeduli #BansosJuni2025
(Artikel diperbarui berdasarkan rilis resmi Kementerian Sosial per 12 Juni 2025)
Tambahan Paragraf:
Inovasi Penyaluran Tahun Ini
Kemensos memperkenalkan sistem baru bernama “Si Cepat” (Sistem Informasi Cepat Penyaluran Bansos) yang mengintegrasikan data real-time dengan sistem perbankan. “Dengan teknologi ini, proses pencairan bisa lebih cepat 40% dibanding tahun sebelumnya,” jelas Dirjen Perlindungan Sosial Kemensos, Dr. Pepen Nazaruddin. Sistem ini juga dilengkapi fitur deteksi dini penyimpangan berbasis AI untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
