, ,

Memperkuat Fondasi Data, Mewujudkan Pembangunan Tepat Sasaran Di Kota Madiun

oleh -100 Dilihat

Madiun Percepat Transformasi Digital: Gedung Rumah DataKu Tahap Akhir Pembangunan, Jadi Pusat Data Strategis Kota

Madiun- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat fondasi data untuk pembangunan kota yang lebih tepat sasaran dan berbasis bukti. Wujud nyata komitmen ini adalah pembangunan Gedung Rumah DataKu yang kini telah memasuki tahap akhir pengerjaan. Gedung yang terletak strategis di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo ini diharapkan menjadi otak dan jantung data bagi seluruh kebijakan strategis kota.

Memperkuat Fondasi Data, Mewujudkan Pembangunan Tepat Sasaran Di Kota Madiun
Memperkuat Fondasi Data, Mewujudkan Pembangunan Tepat Sasaran Di Kota Madiun

Baca Juga : Kebuntuan Politik Di AS Ancam Perekonomian Global Dengan Kerugian Rp 248 Triliun Per Minggu

Proyek yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun ini menunjukkan progres yang sangat menggembirakan, bahkan melampaui target. Hingga saat ini, progres fisik pembangunan telah mencapai 41,97 persen, melampaui rencana awal yang sebesar 41,06 persen. Pemerintah menargetkan gedung ini dapat dirampungkan dan beroperasi pada 16 November mendatang.

Lebih dari Sekadar Gedung: Revolusi Data untuk Kesejahteraan Warga

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, dr. Denik Wuryani, menekankan bahwa Rumah DataKu bukan hanya soal pembangunan infrastruktur fisik, melainkan sebuah lompatan besar dalam tata kelola data.

“Rumah DataKu dirancang untuk menjadi solusi dari tantangan data yang selama ini terfragmentasi. Di sini, data dari berbagai sektor akan terintegrasi, menghasilkan informasi yang lebih dalam, spesifik, dan akurat,” jelas Denik dengan penuh semangat.

Lantas, apa bedanya dengan data yang sudah dikumpulkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil)?

Denik menerangkan, jika Dispendukcapil fokus pada data administrasi kependudukan secara keseluruhan (seperti KTP dan KK), Rumah DataKu akan menyajikan data yang lebih tematik dan operasional. “Dispendukcapil mencatat ‘siapa’ dan ‘di mana’. Rumah DataKu akan menjawab ‘apa kondisi mereka’ dan ‘bagaimana intervensi yang dibutuhkan’,” ujarnya.

Data Akurat untuk Kebijakan yang Memihak Rakyat

Salah satu contoh konkret yang diungkapkan Denik adalah dalam penanganan stunting. “Dengan Rumah DataKu, kami tidak hanya tahu jumlah balita. Kami memiliki data akurat dan ter-update tentang ibu hamil risiko tinggi, kondisi gizi balita di setiap kelurahan, hingga siapa saja ibu menyusui yang membutuhkan pendampingan. Data ini menjadi dasar yang sangat kuat bagi kami untuk merancang program intervensi penanganan stunting yang tepat sasaran, efisien, dan efektif,” paparnya.

Tidak hanya sektor kesehatan, data terpadu ini kelak akan menjadi rujukan utama bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam merumuskan kebijakan, mulai dari pendidikan, sosial, ketenagakerjaan, hingga penataan ruang.

Progres Membanggakan, Target Tepat Waktu

Sementara itu, Kabid Cipta Karya DPUPR Kota Madiun, Hesti Setyorini, melaporkan bahwa pembangunan gedung berjalan lancar dan sesuai jadwal. Saat ini, tahap pengerjaan telah memasuki bagian struktur, yang meliputi pekerjaan tanah, beton, dan fondasi.

“Setelah bagian struktur rampung, kami akan langsung melanjutkan dengan tahap arsitektur, serta pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan perpipaan (MEP). Dengan nilai kontrak sebesar Rp 641,3 juta, kami optimistis proyek ini akan selesai tepat pada tanggal 16 November 2023, sesuai target yang telah ditetapkan,” tegas Hesti.

Memperkuat Fondasi Keberadaan Gedung Rumah DataKu ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol kemajuan Kota Madiun dalam era digital, tetapi juga sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun kebijakan yang berbasis data, transparan, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Madiun siap menyambut era baru governance yang lebih cerdas dan responsif.

Menariknya, progres pembangunan yang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) kerjakan ini justru melampaui ekspektasi. Hingga laporan ini, realisasi fisiknya telah mencapai 41,97 persen, sehingga berhasil melampaui target yang sebelumnya hanya 41,06 persen. Tim proyek dengan penuh keyakinan menargetkan pembangunan akan tuntas pada 16 November mendatang.

Dari Fragmen Menuju Satu Gambar Utuh

Lantas, apa sebenarnya misi besar di balik gedung ini? Kepala Dinkes PPKB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani, menjelaskan bahwa Rumah DataKu hadir untuk menjawab tantangan data yang selama ini masih terpecah-pecah.

“Sebelumnya, data dari tiap sektor seringkali berjalan sendiri. Kini, dengan Rumah DataKu, kami akan menyatukan semua fragmen data itu menjadi satu gambar yang utuh dan jelas,” tutur Denik.

Selanjutnya, Denik memaparkan perbedaan mendasar dengan data Dispendukcapil. Ia menganalogikan, jika Dispendukcapil seperti buku alamat warga, maka Rumah DataKu berfungsi seperti laporan kesehatan dan sosial lengkap dari setiap warga. “Contohnya, kami tidak hanya mengetahui ada seorang ibu. Lebih dari itu, kami bisa mengetahui apakah ia sedang hamil, membutuhkan suplemen, atau apakah bayinya perlu pemantauan gizi. Inilah yang membuat kebijakan kami nanti menjadi sangat spesifik,” tambahnya.

Dampak Nyata: Dari Data Menuju Aksi

Memperkuat Fondasi Berkat kedalaman data inilah, pemerintah dapat mendesain program yang benar-benar menyentuh akar persoalan. Misalnya, dalam penanganan stunting, Rumah DataKu tidak sekadar memberikan angka. Sistem ini menyajikan peta sebaran balita yang membutuhkan, profil kesehatan ibunya, dan rekam jejak intervensi yang telah diberikan. Akibatnya, langkah penanganan menjadi lebih efisien dan tepat sasaran. Tidak berhenti di sana, kehadiran gedung ini juga akan berdampak pada sektor lain.

Percepatan Proyek dan Komitmen Penyelesaian

Di sisi pembangunan fisik, Kabid Cipta Karya DPUPR Kota Madiun, Hesti Setyorini, melaporkan kemajuan yang sangat positif. “Saat ini, kami sudah menyelesaikan pekerjaan struktur, seperti fondasi dan beton. Pekerjaan selanjutnya adalah menyelesaikan bagian arsitektur dan pemasangan seluruh sistem listrik serta air,” jelas Hesti.

Dengan kata lain, proyek senilai Rp 641,3 juta ini berada di jalur yang tepat. Oleh karena itu, Hesti dan timnya optimistis dapat menyerahkan kunci gedung tepat pada tanggal 16 November 2023.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.