Jemaah Haji Magetan Bersiap Pulang: Timbang Koper dan Susun Strategi Bawa Oleh-Oleh
MADINAH – Jelang kepulangan ke Tanah Air, jemaah haji asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mulai mempersiapkan diri dengan menimbang koper dan mengatur barang bawaan untuk memastikan tidak melebihi ketentuan maskapai. Persiapan ini dilakukan secara gotong royong di pemondokan mereka di Madinah, dengan dibimbing petugas flight clearance dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Persiapan Logistik Kepulangan
✔ Penimbangan Koper:
-
Batas maksimal 30 kg untuk bagasi utama (tergantung maskapai)
-
7 kg untuk kabin
-
Pemondokan menyediakan timbangan digital
✔ Pengepakan Strategis:
-
Barang berat (kurma, zamzam) di bagian dasar koper
-
Kain ihram dan pakaian jadi buffer perlindungan
-
Dokumen penting dalam waist bag
✔ Pembagian Kelompok:
-
Satu kamar bertanggung jawab atas 1-2 koper besar berisi barang kolektif
-
Sistem checklist untuk memastikan tidak ada yang tertinggal
Oleh-Oleh Wajib yang Dibawa
-
Kurma Ajwa (khas Madinah)
-
Air Zamzam (kemasan resmi bandara)
-
Minyak Habbatussauda
-
Sajadah dan Tasbih Elektrik
-
Buku Doa Berbahasa Jawa (pesanan khusus)

Baca juga: Monumen Reog Ponorogo Dapat Suntikan Rp 10,6 Miliar dari APBN, Infrastruktur Kawasan Mulai Dibenahi
Antisipasi Kelebihan Bagasi
-
Solusi Kreatif:
-
Memakai belt bag tambahan di badan
-
Menggunakan kantong plastik besar yang bisa digabung saat check-in
-
-
Cadangan Dana:
-
Menyiapkan Rp 1-2 juta untuk kelebihan berat
-
Dukungan Petugas PPIH
Tim PPIH Magetan memberikan:
📌 Briefing khusus teknik packing
📌 Daftar barang yang dilarang dibawa pulang
📌 Pendampingan hingga check-in bandara
Cerita Unik:
Pasangan suami-istri asal Poncol membawa 12 liter zamzam dengan teknik khusus: “Kami isi di botol bekas sirup yang sudah disterilkan,” kata Mbah Kromo, 67 tahun.
Jadwal Kepulangan
✈ Gelombang 1: 10 Juli 2025 (via Saudia SV)
✈ Gelombang 2: 12 Juli 2025 (via Garuda GA)
Tips dari Jemaah Senior:
“Bawa plastik besar buat bungkus koper, biar aman dari sobek. Yang penting dokumen dan zamzam harus sampai!” pesan H. Sudarno, peserta haji ke-3 asal Magetan.
Persiapan matang ini mencerminkan kebijaksanaan jemaah haji Magetan dalam memaksimalkan pengalaman spiritual sekaligus memenuhi kebutuhan keluarga di tanah air.
Update Terakhir:
Sebanyak 98% jemaah Magetan dinyatakan lolos baggage inspection dengan berat ideal. Mereka akan menjadi kelompok pertama asal Jatim yang tiba di Juanda.
Pemkab Magetan telah menyiapkan tim penyambutan di Bandara Juanda, termasuk mobil angkut oleh-oleh besar. “Kami siapkan juga konsumsi hangat untuk melepas lelah setelah perjalanan panjang,” ujar Sekretaris Dinas Agama Magetan. Rencananya, seluruh jemaah akan langsung diarak keliling kota sebelum pulang ke kecamatan masing-masing.