, ,

Inovasi Mesin Pengaduk Baglog Permudah Petani Jamur Desa Kare

oleh -362 Dilihat

Dari Pencampuran Manual ke Digital: Petani Jamur Tiram Kare Melesat Berkat Inovasi UNIPMA

Madiun- Suasana di sentra produksi jamur tiram Desa Kare, Kabupaten Madiun, kini tak lagi sama. Dentuman mesin pengaduk yang efisien telah menggantikan deru napas lelah para petani yang selama bertahun-tahun bergelut dengan pencampuran media tanam baglog secara manual. Sebuah babak baru dimulai, berkat sentuhan Inovasi dari Tim Pengabdian Masyarakat Universitas PGRI Madiun UNIPMA.

Inovasi Mesin Pengaduk Baglog Permudah Petani Jamur Desa Kare
Inovasi Mesin Pengaduk Baglog Permudah Petani Jamur Desa Kare

Baca Juga : Kemensos Luncurkan KKS Generasi Terbaru, Distribusi Dimulai 8 September 2025

Program pengabdian yang berlangsung intensif selama delapan bulan ini berhasil mengantarkan Kelompok Tani Jamur Tiram Desa Kare menuju lompatan besar.

Revolusi di Balik Layar: Mesin Otomasi yang Mengubah Segalanya

Inti dari transformasi ini adalah kehadiran sebuah “Mixer Machine” berbasis otomasi. Sebelumnya, proses pencampuran tiga kwintal bahan baku baglog—yang terdiri dari serbuk gergaji, bekatul, kapur, dan air—adalah ritual yang melelahkan. Dengan mengandalkan tenaga manusia, proses ini bisa menghabiskan waktu hingga 2,5 jam untuk sekali produksi.

Kini, dengan mesin canggih tersebut, pekerjaan yang sama dapat diselesaikan hanya dalam 1 jam. Efisiensi waktu yang drastis ini langsung berimbas pada produktivitas.

“Dulu, dalam sehari kami hanya mampu memproduksi sekitar 95 baglog. Sekarang, dengan mesin otomatis ini, kami bisa menghasilkan 190 baglog per hari. Produksi kami naik dua kali lipat!” ujar Dr. Ir. Nur Ihda Farikhatin Nisa, M.T., Ketua Tim Pelaksana dan Dosen Teknik Kimia UNIPMA, dengan nada antusias.

Peningkatan kapasitas ini bukan hanya tentang angka. Ini berarti pasokan yang lebih stabil, peluang untuk menerima order lebih besar, dan yang terpenting, mengurangi beban fisik para petani sehingga mereka dapat fokus pada aspek budidaya lainnya.

Kolaborasi Lintas Ilmu: Kekuatan Tim yang Solid

Keberhasilan program ini tidak lepas dari pendekatan kolaboratif yang diusung UNIPMA. Tim ini merupakan gabungan dari tiga disiplin ilmu yang saling melengkapi:

  1. Teknik Kimia (Dr. Ir. Nur Ihda Farikhatin Nisa, M.T.): Bertanggung jawab atas optimalisasi proses produksi dan perancangan mesin mixer.

  2. Teknik Informatika (Juwari, M.Kom.): Membawa jamur tiram Kare masuk ke dunia digital dengan pelatihan pemasaran online.

  3. Farmasi (Dr. apt. Vevi Maritha, M.Farm.): Memberikan pendalaman tentang kandungan gizi dan manfaat jamur tiram, yang menjadi nilai jual utama produk.

“Kolaborasi lintas disiplin ini memberi kekuatan tersendiri. Kami tidak hanya menyelesaikan satu masalah, tetapi merancang solusi yang komprehensif, dari proses produksi hingga strategi pemasaran,” jelas Nur Ihda.

Go Digital: Jamur Tiram Kare Menjelajahi Pasar Online

Inovasi tidak berhenti di mesin produksi. Tim UNIPMA juga membekali para petani dengan senjata ampuh di era modern: digital marketing. Para petani yang akrab dengan tanah dan baglog, kini mulai mahir mengelola dunia maya.

Mereka mendapat pelatihan praktis untuk memanfaatkan marketplace (seperti Tokopedia, Shopee), mempromosikan produk melalui media sosial (Instagram, Facebook), hingga menciptakan identitas merek yang profesional dengan logo baru.

Dampak Berkelanjutan: Menuju Kemandirian Petani

Tujuannya bukan sekadar memberi ikan, tetapi mengajarkan cara memancing.

Harapan baru kini menyala terang di Desa Kare. Dukungan nyata dari dunia akademisi telah membuka pintu menuju efisiensi, peningkatan pendapatan, dan perluasan pasar. Kisah sukses para petani jamur tiram di Desa Kare ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara kampus dan masyarakat dapat menciptakan resonansi positif yang mengubah nasib sebuah desa, satu baglog demi satu baglog.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.