Gebyar Ayo Membatik Warna-i Kota Madiun, Cetak Generasi Muda Cinta Warisan Budaya Sejak Dini
Madiun- Suasana di kawasan Edu Park Ngrowo Bening pagi itu begitu semarak dan penuh warna. Tidak kurang dari 396 anak Taman Kanak-kanak (TK) se-Kota Madiun memadati area, duduk tekun dengan selembar kain dan canting di tangan. Mereka adalah para peserta utama dalam gelaran Gebyar Ayo Membatik, sebuah acara spektakuler yang digelar oleh Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia IGTKI-PGRI Kota Madiun dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional.

Baca Juga : Monumen Kresek Saksi Bisu Babak Kelam Perjuangan Indonesia
Kegiatan yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia ini bukan sekadar perlombaan, melainkan sebuah festival kebanggaan yang bertujuan menanamkan rasa cinta pada warisan leluhur kepada generasi penerus bangsa sejak usia dini.
Antusiasme di Atas Kain Putih
Dengan mata berbinar dan penuh konsentrasi, tangan-tangan mungil itu dengan cermat meneteskan cairan malam (lilin batik) mengikuti pola yang telah disediakan. Ada yang polanya bunga, hewan, maupun motif khas Madiun. Proses yang membutuhkan kesabaran tinggi ini ternyata dijalani dengan penuh sukacita oleh para peserta cilik. Gradasi warna-warna cerah yang mereka pilih pun menuai decak kagum dari para tamu undangan dan orang tua yang hadir.
Apresiasi Tinggi dari Pemerintah Kota
Keberhasilan acara ini mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Madiun. Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati, yang hadir langsung menyampaikan kekagumannya terhadap proses dan hasil karya anak-anak.
“Ini adalah sebuah langkah yang sangat strategis. Melihat langsung semangat dan hasil karya mereka hari ini, sungguh di luar dugaan. Meskipun peralatannya sederhana, ternyata hasilnya luar biasa. Proses membatiknya penuh makna, gradasi warnanya sangat bagus, dan yang paling utama, kita melihat langsung kesabaran anak-anak dalam menuangkan imajinasi dan cat di atas lembaran kain. Saya sangat mengapresiasi inisiatif dan kerja keras IGTKI-PGRI Kota Madiun yang telah menyelenggarakan acara yang inspiratif ini,” ujar Lismawati dengan penuh semangat.
Lismawati menekankan bahwa pengenalan batik sejak dini adalah investasi budaya yang tak ternilai. “Dengan mencintai, mereka akan melestarikan. Dengan melestarikan, batik tak akan pernah hilang ditelan zaman. Ia akan selalu menjadi identitas bangsa Indonesia yang mendunia,” tambahnya.
Ia juga berharap agar semangat ini tidak berhenti di tingkat TK. “Ke depan, kami mendorong agar kegiatan serupa bisa dikembangkan dan diadaptasi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SD dan SMP, dengan teknik dan kompleksitas yang tentunya disesuaikan.”
Dukungan Penuh dari Pimpinan Kota
Acara yang penuh makna ini juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan daerah, menunjukkan dukungan penuh Pemerintah Kota Madiun terhadap pelestarian budaya. Wali Kota Madiun, Maidi, didampingi oleh Ibu PAUD Kota Madiun dan Ketua DWP Kota Madiun, turun langsung menyapa dan berinteraksi dengan para peserta cilik.
Dengan senyum ramah, Wali Kota Maidi berkeliling melihat dari dekat antusiasme dan hasil membatik anak-anak. Ia bahkan sempat berbincang hangat dengan beberapa peserta, memberikan pujian, dan secara simbolis memberikan penghargaan atas karya terpilih. Kehadiran beliau semakin memompa semangat dan kebahagiaan baik bagi anak-anak maupun para guru pendamping.
Sebuah Investasi Budaya untuk Masa Depan
Gebyar Ayo Membatik di Kota Madiun lebih dari sekadar event seremonial. Ia adalah sebuah gerakan nyata yang menyentuh langsung generasi paling muda. Melalui secarik kain dan canting, nilai-nilai kesabaran, kreativitas, dan kebanggaan akan identitas budaya nasional ditanamkan dengan cara yang menyenangkan.
Acara ini menjadi bukti bahwa upaya pelestarian warisan budaya tidak harus kaku dan formal. Dengan pendekatan yang tepat, membatik bisa menjadi kegiatan yang dinantikan oleh anak-anak, mencetak memori indah sekaligus menanamkan benih kecintaan yang akan tumbuh subur, menjamin bahwa Batik Indonesia akan tetap hidup dan bersemi di hati generasi mendatang.