, ,

BPS Ungkap Pola Baru Belanja Warga Madiun: Cek di Toko, Checkout di Online

oleh -5 Dilihat

Madiun – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mengungkap fenomena baru dalam perilaku belanja masyarakat. Dalam rilis terbarunya, BPS mencatat bahwa sebagian besar warga Madiun kini menerapkan pola hybrid shopping atau belanja campuran, yakni mengecek barang secara langsung di toko fisik, namun melakukan pembelian melalui platform online.

Fenomena ini mengindikasikan adanya perubahan signifikan dalam kebiasaan konsumsi masyarakat, seiring dengan perkembangan teknologi, kemudahan transaksi digital, serta meningkatnya kepercayaan terhadap e-commerce.

Fenomena “Showrooming” Kian Populer

Kepala BPS Kota Madiun menjelaskan bahwa pola belanja ini dikenal sebagai “showrooming”, yaitu praktik di mana konsumen mengunjungi toko fisik untuk melihat atau mencoba produk, lalu membelinya secara online karena harga yang lebih murah atau promo menarik.

“Banyak warga datang ke toko sekadar mengecek kualitas dan spesifikasi barang, tapi transaksi justru dilakukan secara daring. Ini menunjukkan adanya pergeseran preferensi belanja yang semakin mengarah ke digital,” ujar Kepala BPS.

Menurut survei yang dilakukan BPS, tren ini paling menonjol pada barang-barang seperti elektronik, pakaian, produk kecantikan, hingga peralatan rumah tangga.

Alasan di Balik Perubahan Pola Belanja

Ada beberapa alasan yang mendasari pola belanja baru ini:

  1. Harga Online Lebih Kompetitif
    Banyak platform e-commerce menawarkan diskon besar, bebas ongkir, hingga sistem cashback yang tidak ditemukan di toko fisik. Konsumen cenderung membandingkan harga sebelum membeli.

  2. Ketersediaan Produk Lebih Lengkap
    Tidak semua barang yang diinginkan tersedia langsung di toko. Belanja online memungkinkan masyarakat memilih dari ribuan produk dan variasi.

  3. Kemudahan dan Efisiensi
    Dengan jadwal harian yang padat, masyarakat memilih belanja online karena praktis. Cukup dengan klik, barang diantar langsung ke rumah.

  4. Pengaruh Media Sosial dan Review Online
    Konsumen kini lebih percaya pada review dan testimoni online sebelum membeli produk. Bahkan, beberapa warga mengaku lebih yakin setelah melihat video unboxing atau ulasan produk di media sosial.

Warga Madiun
Warga Madiun

Baca juga: Presiden Prabowo Beri Amnesti, Dua WBP Lapas Madiun Kembali ke Masyarakat

Tantangan Bagi UMKM Lokal

Pergeseran perilaku konsumen ini memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Madiun. Banyak toko fisik konvensional yang mulai mengalami penurunan omzet karena kalah bersaing dengan e-commerce besar.

Salah satu pelaku UMKM, Yani, pemilik toko fashion di pusat perbelanjaan Madiun, mengakui dampak dari perubahan tersebut.

“Dulu orang belanja langsung ke toko. Sekarang mereka datang, tanya-tanya, coba produk, tapi bilang nanti beli online karena lebih murah. Kami jadi showroom gratis,” keluhnya.

Namun demikian, tidak sedikit pula UMKM lokal yang mulai beradaptasi dengan membuka toko online atau bergabung ke marketplace digital untuk tetap relevan di tengah tren baru ini.

Respons Pemerintah: Dorong UMKM Go Digital

Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi UMKM telah mencanangkan program pelatihan digitalisasi UMKM. Para pelaku usaha diajak memanfaatkan platform online untuk menjual produknya, mempelajari teknik pemasaran digital, dan memperluas jangkauan konsumen.

“Kita tidak bisa melawan perubahan zaman, tapi kita bisa mengikutinya. UMKM harus mampu go digital agar tetap eksis dan bersaing,” ujar Kepala Dinas Koperasi UMKM.

Pemerintah juga bekerja sama dengan sejumlah marketplace besar untuk memberi pelatihan langsung dan membuka akses promosi bagi produk-produk lokal khas Madiun.

Efek Ekonomi dan Prediksi Ke Depan

BPS menilai bahwa perubahan pola belanja ini tidak sepenuhnya negatif. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menciptakan ekosistem ekonomi baru berbasis digital, membuka peluang pekerjaan baru di sektor logistik, jasa pengantaran, dan digital marketing.

Namun, perlu ada penyeimbangan antara sektor fisik dan digital agar pelaku usaha tradisional tidak terpinggirkan.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja online, memperhatikan aspek keamanan transaksi, serta mendukung produk-produk lokal yang kini juga tersedia di platform e-commerce.

Penutup: Belanja Cerdas di Era Digital

Tren “cek di toko, checkout di online” adalah cerminan perubahan gaya hidup warga Madiun yang semakin modern dan berbasis teknologi. Masyarakat kini lebih kritis, selektif, dan mengutamakan efisiensi dalam setiap pengeluaran.

Bagi para pelaku usaha, ini menjadi alarm penting untuk bertransformasi dan memanfaatkan digitalisasi sebagai peluang, bukan ancaman.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Kota Madiun diharapkan mampu membangun ekosistem perdagangan yang adaptif, inklusif, dan kompetitif dalam menghadapi tantangan ekonomi digital ke depan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.