, ,

Semangat Nasionalisme 3.200 Santri Cilik Meriahkan Hari Santri Di Madiun

oleh -33 Dilihat

Semarakkan Hari Santri, Ribuan Santri Cilik Madiun Pawai Ta’aruf dengan Kostum Penuh Makna

Madiun Suasana Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pagi itu semarak dengan keceriaan dan semangat nasionalisme. Sebanyak 3.200 santri cilik dari Raudhatul Athfal (RA) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-kecamatan membanjiri jalanan dalam sebuah pawai ta’aruf megah untuk memperingati Hari Santri Nasional. Tak sekadar pawai, acara ini adalah sebuah gelaran hidup yang penuh warna, menyatukan semangat keislaman dan kecintaan pada tanah air.

Semangat Nasionalisme 3.200 Santri Cilik Meriahkan Hari Santri Di Madiun
Semangat Nasionalisme 3.200 Santri Cilik Meriahkan Hari Santri Di Madiun

Baca Juga : Tipu Daya Di Dunia Maya Akhiri Aksi Curanmor Di Madiun

Sebelum pawai bergulir, seluruh peserta terlebih dahulu mengikuti apel khidmat di Lapangan Desa Sumberejo. Dalam apel ini, semangat perjuangan para ulama dan santri dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia dikobarkan kembali, menjadi pembakar semangat sebelum mereka melangkah ke jalan.

Lautan Kostum yang Sarat Filosofi

Yang paling mencolok dari pawai ini adalah kreativitas dan makna di balik busana yang dikenakan para peserta. Jalanan seakan-akan berubah menjadi kanvas hidup yang penuh warna. Para santri cilik tak hanya mengenakan busana muslim, tetapi juga berbagai kostum unik yang berbicara.

Sebagian siswa tampak gagah dalam balutan baju dan bawahan putih, dipadukan dengan topi merah putih yang mencerminkan identitas kebangsaan.

Lebih dari Sekadar Karnaval, Ini Adalah Pendidikan Karakter

Wakil Ketua Panitia, Rouf Sofwan, menegaskan bahwa pawai ta’aruf ini dirancang dengan tujuan yang mendalam. “Event ini kami kemas tidak hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai media ta’aruf (saling mengenal) dan mengundang masyarakat untuk melihat langsung antusiasme dan keceriaan anak-anak dalam merayakan identitas mereka sebagai santri,” ujar Rouf.

Bagi orang tua seperti Rahayu, yang anaknya turut serta, nilai acara ini sangatlah penting. “Ini adalah sarana pendidikan karakter yang luar biasa. Melalui pawai seperti ini, rasa cinta tanah air dan bangga sebagai santri bisa tertanam sejak dini. Anak-anak kami memahami bahwa mereka adalah penerus perjuangan para santri dan ulama yang dahulu berkorban untuk kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tuturnya dengan penuh haru. Dengan demikian, pawai ini bukan hanya sekadar atraksi di jalanan.

Dampak Positif Menyebar ke Seluruh Lapisan Masyarakat

Kegiatan ini tidak hanya menyentuh para peserta dan orang tua, namun juga memancarkan energi positif ke seluruh lapisan masyarakat. Warga yang menyaksikan riuh rendah di sepanjang rute pawai pun turut merasakan kegembiraan dan kebanggaan yang sama.

Selanjutnya, acara ini membuka ruang dialog yang positif tentang peran santri masa kini. Dengan kata lain, pawai ini berhasil memvisualisasikan semangat santri yang relevan dengan zaman, yaitu santri yang religius, cerdas, dan mencintai tanah air. Oleh karena itu, antusiasme masyarakat bukan hanya sekadar untuk tontonan, melainkan sebuah bentuk dukungan terhadap pendidikan karakter berbasis agama dan bangsa.

Komitmen untuk Terus Berkembang di Masa Depan

Semangat Nasionalisme Melihat kesuksesan dan dampaknya yang luas, panitia penyelenggara sudah memiliki sejumlah rencana pengembangan. Sebagai langkah lanjutan, mereka berencana melibatkan lebih banyak elemen komunitas tahun depan.

Selain itu, untuk meningkatkan nilai edukasi, panitia sedang mempertimbangkan untuk menambahkan lomba-lomba kreatif. Contohnya, lomba membuat poster digital bertema Hari Santri atau lomba konten media sosial.

Kesimpulan: Sebuah Warisan Nilai yang Terus Hidup

Pada akhirnya, pawai ta’aruf Hari Santri Nasional di Kecamatan Geger ini telah membuktikan sesuatu yang penting. Artinya, warisan nilai perjuangan para ulama tidak akan pernah pudar selama kita mampu mengekspresikannya dengan cara yang membahagiakan dan relevan bagi generasi penerus. Oleh sebab itu, acara semacam ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan sebuah investasi budaya dan karakter bagi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.