Tren Keluarga Kecil Semakin Populer di Madiun, Wali Kota Maidi Siapkan Insentif untuk Pertahankan Angka Kelahiran Ideal
Madiun- Pola keluarga modern dengan satu atau dua anak semakin menjadi tren di Kota Madiun. Data terbaru menunjukkan, Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran di kota ini pada 2020 mencapai 1,85, yang berarti rata-rata setiap keluarga memiliki sekitar dua anak. Meski demikian, Wali Kota Madiun, Maidi, mendorong masyarakat untuk mempertahankan angka kelahiran ideal, yakni 2,1, guna menjaga keseimbangan generasi mendatang.
Baca Juga : Madiun Punya Kampung Negara, dari Korea hingga Arab – Bisa Jalan-Jalan Keliling Dunia Sekali Dayung
Dua Anak Lebih Ideal, Pemkot Siapkan Program Khusus
Maidi menegaskan bahwa TFR tidak hanya sekadar angka statistik, melainkan indikator penting dalam menilai keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Idealnya, angka kelahiran harus berada di kisaran 2,1—setara dengan dua anak per keluarga—untuk memastikan regenerasi yang stabil tanpa risiko penurunan populasi drastis.
“Kota Madiun harus segera memiliki program insentif bagi keluarga dengan dua anak. Misalnya, beasiswa pendidikan untuk anak kedua atau fasilitas kesehatan tambahan. Ini akan kami rancang agar target dua anak per keluarga bisa tercapai,” ujar Maidi.
Perubahan Sosial dan Dampaknya pada Tren Kelahiran
Wali Kota menyoroti bahwa perubahan pola pikir masyarakat, terutama terkait kesetaraan gender, turut memengaruhi tren ini. Semakin banyak perempuan berprestasi yang memilih fokus pada karier, sehingga keinginan untuk memiliki banyak anak berkurang. Meski hal ini menunjukkan kemajuan dalam kesetaraan gender, Maidi mengingatkan bahwa TFR di bawah 2 berpotensi menimbulkan masalah di masa depan, seperti penurunan jumlah siswa di sekolah dan tantangan dalam pembangunan SDM.
Bonus Anak Kedua: Solusi untuk Generasi Emas Madiun
Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Pemerintah Kota Madiun berencana mengkaji pemberian fasilitas khusus bagi keluarga yang memiliki anak kedua. “Jika anak kedua mendapatkan insentif, kami yakin Madiun bisa mencetak generasi emas—sehat, bebas stunting, dan terbebas dari kemiskinan ekstrem,” tegas Maidi.
Dengan kebijakan yang tepat, Madiun bisa menjadi contoh kota yang berhasil menggabungkan pembangunan ekonomi dengan pengelolaan kependudukan yang berkelanjutan.
