Madiun – Produsen beras Bulan Emas, salah satu pengolah beras terkemuka di Kabupaten Madiun, menghentikan sementara produksi akibat harga gabah yang melonjak tinggi. Langkah ini diambil untuk menyesuaikan harga bahan baku dan menjaga stabilitas kualitas produk.
Manajer Operasional Bulan Emas, menjelaskan bahwa kenaikan harga gabah membuat proses produksi menjadi tidak efisien. “Jika tetap dipaksakan, kami khawatir kualitas beras akan menurun dan berdampak pada kepercayaan konsumen. Saat ini kami menunggu harga gabah stabil agar produksi bisa berjalan normal,” ujarnya.
Lonjakan Harga Gabah
Menurut pengamatan Bulan Emas, harga gabah kering panen (GKP) di pasaran meningkat hingga Rp6.500 per kilogram, naik sekitar 15 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Lonjakan ini dipicu oleh permintaan tinggi dari pedagang lokal dan nasional, serta terbatasnya pasokan akibat musim panen yang belum merata.
“Kondisi ini membuat kami harus berhati-hati. Kami tidak ingin mengambil risiko menjual beras dengan kualitas di bawah standar,” tambahnya.

Baca juga: Harga Pasar Tembus Rp 14 Ribu, Beras Murah Rp 11.500 Diserbu Warga Madiun
Dampak terhadap Pasokan Beras
Penghentian produksi sementara di Bulan Emas diperkirakan akan memengaruhi pasokan beras di sejumlah pasar lokal. Pedagang di Madiun mengaku mulai merasakan keterbatasan stok meski permintaan tetap tinggi.
Seorang pedagang di Pasar Besar Madiun, Siti Nurjanah, mengungkapkan, “Stok beras Bulan Emas biasanya cepat habis. Dengan produksi dihentikan sementara, kami khawatir harga beras akan ikut naik.”
Harapan Produsen
Bulan Emas berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat membantu menstabilkan harga gabah melalui operasi pasar atau intervensi kebijakan yang tepat. Produsen juga terus melakukan koordinasi dengan petani untuk memastikan pasokan gabah tetap lancar ketika harga sudah stabil.
“Kami tetap berkomitmen menghadirkan beras berkualitas tinggi. Hanya saja, sementara ini produksi harus dihentikan agar kualitas tetap terjaga,” pungkas Manajer Operasional.
Upaya Stabilitas Pasar
Pemerintah daerah diharapkan terus memantau perkembangan harga gabah dan beras, serta memberikan arahan kepada produsen dan pedagang agar kestabilan pasar terjaga, terutama menjelang musim panen puncak.